Monday, July 9, 2012

PENULISAN ARTIKEL UNTUK JURNAL PENELITIAN ILMIAH

Makalah ini disampaikan oleh Bp Wahono, M.Pd. dalam DIKLAT Kepala Sekolah dan Guru di Gedung Riptaloka Grobogan tanggal 25-27 Juni 2012

Tujuan utama penerbitan ilmiah atau jurnal adalah untuk mengkomunikasikan ide, pendapat, temuan dan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan suatu masalah. Bukan untuk "mengajarkan" sesuatu kepada pembacanya. Penulisan artikel untuk jurnal hendaknya dipilih bentuk esai bukan enumerasi. Artikel ilmiah harus ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mengikuti kaidah penggunaan ragam baku keilmuan atau ragam ilmiah. Dalam ragam ilmiah secara taat asas memiliki kata-kata atau istilah, struktur kata, frasa, kalimat yang baku dan ditulis dengan ejaan yang benar. Selain kaidah umum seperti di atas, bagi penulis artikel untuk jurnal juga harus memperhatikan kaidah selingkung. Kaidah selingkung (house style) merupakan aturan penulisan artikel yang bertolak dari konvensi aturan-aturan penulisan bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis artikel.

KAIDAH PENULISAN ARTIKEL
Kertas dan Format
Hal yang pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran dan jenis kertas. Pada umumnya ukuran yang digunakan adalah A4 atau letter dengan berat 80 gram. Setelah itu, perhatikan ukuran spasi (biasanya 2 spasi), ukuran marjin kiri, kanan, atas dan bawah (bervariasi tergantung jurnal), ukuran font (paling sedikit 10 point), petunuk penomoran halaman (atas atau bawah, kanan, tengah atau bawah), batas jumlah halaman yang diijinkan, jumlah baris per halaman (biasanya 20-25 baris). Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap baris pada setiap halaman diberi penomoran pada sisi kiri kertas. Penomoran baris sangat penting sebagai rujukan bagi reviewer atau editor serta penulis pada waktu memberi jawaban atas ulasan yang diberikan oleh reviewer.

Judul
Judul mungkin merupakan bagian yang segera dibaca orang. Oleh karena itu, judul harus menarik, tetapi tidak boleh bohong atau menipu, sehingga perlu pemikiran khusus dalam menentukan judul. Judul hendaknya mudah dipahami,dengan sekali baca sudah dapat ditangkap maknanya, jangan terlalu panjang maksimum 12 kata (Rifai 2001). Juga jangan digunakan singkatan atau akronim, kecuali yakin betul bahwa singkatan/akronim tersbut sudah dikenal para pembaca.

Untuk pemeringkatan judul dan sub judul digunakan jenis huruf ukuran, pencetakan serta letak yang berbeda. Judul dan sub judul tidak didahului dengan angka Romawi, Arab maupun huruf latin. dengan pertimbangan efisiensi/kehematan, keindahan, dan kejelasan. Cara penulisan judul dan sub judul adalah sebagai terikut.
  1. Judul artikel ditulis di tengah atas halaman, menggunakan huruf kapital, tebel, huruf time new roman ukuran 12.
  2. Subjudul peringkat pertama ditulis rata tepi kiri, menggunakan huruf kapital, tobai,huruf arial ukuran 10. 
  3. Subjudul peringkat kedua ditulis rata tepi kiri, menggunakan huruf kecil tetapi diawali huruf kapital setiap kata kecuali kata tugas, tegak, tebal, huruf arial ukuran 10.
  4. Subjudul peringkat ketiga ditulis rata tepi kiri, menggunakan huruf kecil, diawali huruf kapital pada setiap kata, kecuali kata tugas, miring (italic), tebal.
Baris Kepemilikan
Baris kepemilikan umumnya terdiri atas nama penulis dan lembaganya secara lengkap. Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik, pangkat atau jabatan. Nama yang dicantumkan hendaknya orang yang benar-benar langsung terlibat dalam penulisan. Tidak memenuhi kaidah atau etika ilmiah bila seseorang karena jabatan atau atasannya kemudian dicantumkan sebagai penulis. Demikian pula hanya mencantumkan satu nama dan diikuti dengan et al., cs, dkk. Baris kepemilikan dapat diberikan pula kepada suatu lembaga/badan. Nama penulis ditempatkan di bawah judul di tengah, arial ukuran 10, tebal, sedang nama lembaga dan alamatnya di bawahnya, ukuran 10, tidak tebal.

Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak merupakan kependekan yang lengkap, komprehensif dan jelas menerangkan isi tulisan. Abstrak berisi uraian singkat tentang permasalahan, tujuan, metodologi penelitian dan temuan penelitian. Pada umumnya abstrak ditulis dalam satu paragraf dan tidak lebih dari 200 kata (Rifai, 2001) Dia menyarankan abstrak hanya terdiri dan 50-70 kata. Abstraknya diketik dengan huruf lebih kecil (font 10) spasi tunggal. Margin kanan dsn kiri masuk 5 ketukan Di bawah abstrak terdapat Kata kunci langsung diikuti tanda (:) kemudian kata atau istilah yang mewakili ide atau konsep dasar yang ditulis dalam artikel tersebut. Jumlah kata-kata kunci 3-5 kata kunci (Ibnu dan Degeng t.t) atau sekitar 8 kata (Rifai 2001). Kata kunci dimaksudkan untuk memayarkan dalam mencari terutama melalui komputer.

Pendahuluan
Pendahuluan tidak harus diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak. Bagian ini menyajikan secara singkat rasional penelitian, masalah dan tindakan pemecahan masalah, serta tujuan penelitian. Pada bagian ini dicantumkan landasan teori secara ringkas yang langsung menangani masalah yang diteliti, disertai rujukan pustaka yang terjamin otoritas penulisnya. Ada juga jurnal yang membatasi jumlah referensi yang dapat disitir pada pendahuluan, tidak lebih dari tiga pustaka. Tidak dibenarkan membahas secara luas pustaka yang relevan pada pendahuluan.

Metode Penelitian
Dalam bagian ini disebutkan: setting dan subjek penelitian, prosedur rancangan penelitan, pengumpulan data, analisis/pengolahan data. Uraian disajikan secara singkat dalam beberapa paragraf.

Hasil dan Pembahasannya
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam artikel, yang menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Uraian berisi temuan penelitian dan penjelasannya, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, didukung dengan tabel, grafik, gambar, skema, atau foto. Sederhanakan tabel yang terlalu besar & rumit. Tidak ada data yang ditampilkan berulang. Hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik (diberi nomor dan diacu dalam teks). Jangan menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi tetapi nyatakan dengan kalimat yang memberi penguatan ternuan penelitian. Temuan penelitian harus berkaitan dengan masalah penelitian dan merupakan dasar untuk mengambil simpulan dan membuat saran.

Simpulan dan Saran
Simpulan disusun berdasarkan temuan dan sesuai dengan masalah. Simpulan merupakan jawaban singkat atas masalah penelitian. Saran disusun berdasarkan simpulan dan sebaiknya mengacu kepada tindakan praktis atau pengembangan penelitian lanjutan sebagai refleksi dari kegiatan pembelajaran untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Daftar Pustaka
Bagian ini berisikan semua sumber pustaka yang digunakan dan diacu dalam badan artikel. Daftar pustaka ditulis sesuai dengan format tata tulis ilmiah dan diurutkan secara alfabetis menurut nama pengarangnya.

No comments:

Post a Comment